Saturday, December 10, 2011

Menanti Saat





Miris rasanya melihat jembatan yang beberapa hari lalu kulewati hilang tanpa bekas. hanya dua batang bambu menghalang, melintang  jalan yang hendak kulewati. Tengok kanan, tengok kiri, seorang laki-laki tua menghampiri dan memintaku untuk melewati jalan lain. Jembatan itu hanyut terbawa banjir besar Jumat sore yang lalu. Ouwh....  berarti aku harus kembali lagi dan memutar lewat jalan yang lebih jauh.  Jembatan itu sudah berupa jembatan pengganti karena jembatan yang asli sudah hanyut terbawa banjir beberapa waktu yang lalu. Dan ini adalah kali kedua jembatan itu hilang.  



Tebing yang curam, sungai yang menikung  diterjang banjir. Sungai menjadi meluas, tebing runtuh. banyak rumah yang hanyut. banyak keluarga yang harus tinggal di shelter atau mengungsi di rumah keluarga yang lain. Kehilangan rumah dan isinya, kehilangan tanah, bahkan mungkin juga kehilangan mata pencaharian. 


Sebuah rumah yang tinggal sebagian, bagian yang lain sudah habis terbawa banjir. Sekarang posisi sudah diatas tebing.

No comments:

Post a Comment