Tuesday, December 6, 2011

BELAJAR MUDAH DENGAN METODE MIND MAPPING

Agung, ponakanku yang sedang menghadapi ulangan akhir semester mengeluh padaku.
"Budhe, materinya banyak banget  susah belajarnya."
"Kamu belajar apa to Le?"
Aku bertanya sambil mendekatinya belajar, kulihat dia memegang buku Bahasa Indonesia yang tebal dan besar.
"Wah, apa yang kau pelajari dengan buku setebal itu  Le?  Membaca cerita?"
"Nggih niku Budhe, bingung sik disinau. unsur intrinsik le ngapalke angel."
"Kene sinau karo Budhe, nganggo cara sik luwih gampang."
"Pripun Budhe?"
***
          Aku ingat selama ini aku mengajar anak muridku dengan metode mind mapping.  Metode peta pikiran dengan cara mengajak anak untuk mencari kata kunci, meletakkan di tengah media kemudian memberikan kata kunci-kata kunci yang lain di sekelilingnya. dengan belajar melalu mind mapping kita cukup mengingat kata kunci untuk dapat menjabarkan ide yang ada. Metode ini  dikembangkan oleh Tony Buzan. 

          Konsep ini didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang bercabang-cabang yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti cabang-cabang pohon.



     
          Dapat disimpulkan bahwa  apabila kita juga menyimpan informasi seperti cara kerja otak, maka akan semakin baik informasi tersimpan dalam otak dan hasil akhirnya tentu saja akan mempermudah cara belajar.
             Jadi sebenarnya cara kerja peta pikiran adalah dengan menuliskan ide utama pada titik pusat/tengah dan meletakkan cabang-cabang atau ide turunan yang keluar dari titik pusat kemudian mencari hubungan antara ide utama dan ide turunan
           Dengan demikian ketika kita belajar tentunya harus fokus pada ide utama dulu baru kemudian ke ide turunan kemudian mencari hubungannya. Dengan cara ini maka kita bisa mendapatkan gambaran hal-hal apa saja yang telah kita ketahui dan area mana saja yang masih belum dikuasai dengan baik.  Tentu lebih mudah daripada kita harus menghafal isi setiap lembar buku yang berisi ratusan halaman.

Beberapa hal penting dalam membuat peta pikiran , yaitu:
1. Letakkan tema/ide pokok di tengah-tengah
     Bila kita mempelajari unsur intrinsik sastra maka kita letakkan unsur intrinsik di tengah-tengah.
2.  Letakkan tema-tema/ide  turunan di sekitarnya
     Ide utama unsur intrinsik maka ide turunannya adalah, tema, tokoh, watak, latar, alur, amanat, dan sudut pandang
 3. Mencari hubungan antara setiap tema dan tandai dengan garis, warna atau simbol
Setiap tema turunan pertama akan muncul lagi tema turunan kedua, ketiga dan seterusnya. Kemudian kita harus   mencari hubungan yang ada antara setiap tema turunan. Kita bisa menggunakan garis, warna, panah atau cabang dan bentuk-bentuk simbol lain untuk menggambarkan hubungan antara tema-tema   tersebut. Pola-pola hubungan ini akan membantu kita memahami topik yang sedang kita baca. Selain itu Peta Pikiran yang telah dimodifikasi dengan simbol dan lambang yang sesuai dengan selera kita, akan jauh lebih bermakna dan menarik dibandingkan Peta Pikiran yang “miskin warna”. penggunaan simbol dan lambang tentu juga akan memudahkan kita mengingat. karena simbol dan lambang yang kita buat tentu sesuai dengan hal-hal yang kita sukai.
4. Gunakan garis lengkung
Dengan menggunakan garis lengkung maka kita akan merasa lebih nyaman dan senang karena bila menggunakan garis lurus akan cepat membosankan.
5. Gunakan huruf besar
Huruf besar akan mendorong kita untuk hanya menuliskan poin-poin penting saja di Peta Pikiran. Selain itu, membaca suatu kalimat dalam gambar akan jauh lebih mudah apabila dalam huruf besar dibandingkan huruf kecil. Penggunaan huruf kecil bisa diterapkan pada poin-poin yang sifatnya menjelaskan poin kunci.
5. Buat peta pikiran di kertas polos dan hilangkan proses edit
Ide dari Peta Pikiran adalah agar kita berpikir kreatif. Karenanya gunakan kertas polos dan jangan mudah tergoda untuk memodifikasi Peta Pikiran pada tahap-tahap awal. Karena apabila kita terlalu dini melakukan modifikasi pada Peta Pikiran, maka sering kali fokus kita akan berubah sehingga menghambat penyerapan pemahaman tema yang sedang kita pelajari.
6. Sisakan ruangan untuk penambahan tema
Peta Pikiran yang bermanfaat biasanya adalah yang telah dilakukan penambahan tema dan modifikasi berulang kali selama beberapa waktu. Setelah menggambar Peta Pikiran versi pertama, biasanya kita akan menambahkan informasi, menulis pertanyaan atau menandai poin-poin penting. Karenanya selalu sisakan ruang di kertas Peta Pikiran untuk penambahan tema.

Banyak manfaat yang bisa kita dapat  dari mind mapping. mind mapping tak hanya bermanfaat untuk pelajar tapi juga untuk guru2....

No comments:

Post a Comment