Memasuki area hutan cemara kita akan disuguhi dengan lorong-lorong di bawah cemara yang rindang. Jalan setapak yang berada di antara cabang dan ranting yang hampir menyentuh tanah. Pohon-pohon cemara yang hanya akan terlihat pucuknya bila air laut sedang pasang. Ini terbukti dengan banyaknya sampah yang menempel di cabang-cabang dan ranting pohon. bila kita cermati ternyata lorong-lorong diantara pohon-pohon cemara ini memang seperti pintu masuk ke gua, mungkin karena inilah maka pantai ini disebt dengan pantai gua cemara. lorong-lorong yang lembab dan basah.
Keluar dari rimbunan pohon cemara kita dihaapkan pada pantai yang curam dengan ombak yang besar. Di tempat lain ketika kita menghadap pantai maka di belakang kita mungkin adalah warung makan atau cendera mata. Namun di pantai ini latar belakang kita adalah hutan cemara yang lebar. Bibir pantai yang pendek terhempas ombak yang besar.
Hamparan pohon cemara yang membatasi pantai. Pohon cemara ini mungkin
dimaksudkan sebagai penahan air laut agar tak terlalu jauh mengikis
pantai. Sebagai alat untuk menghindari abrasi yang lebih parah.
Bibir pantai yang curam serta ombak yang mengalun besar. Hadirkan debur-debur yang menjauh gemanya.
No comments:
Post a Comment