Thursday, October 15, 2009

Anggrek untuk Faza

”Aku tak bisa melanjutkan hubungan ini.” kata Faza suatu ketika.
”Diantara kita terlalu banyak perbedaan Mas.... yang paling prinsip, aku ingin meniti karir sementara mas tak bisa meninggalkan desa. Jalan kita berbeda.”
”Keinginanku membangun desa mungkin kau rasakan terlalu muluk, terlalu idealis, tapi itu janjiku sejak dulu. Janjiku pada diri sendiri. Janji bagiku serasa hutang yang harus dibayar.” Kata-kata Rahman ini seperti menyiratkan bahwa tak ada lagi jalan tengah yang bisa ditempuh.
Di kala cinta mulai berpaut baru datang kesadaran bahwa ada perbedaan antara mereka berdua.
Anggrek untuk Fasa mengisahkan seorang gadis yang ingin mandiri dengan seorang pemuda petani anggrek. Kisah cinta mereka yang berliku ternyata terkendala oleh idealisme masing-masing. Setelah sekian lama berhubungan ternyata baru mereka sadari bahwa terlalu banyak perbedaan diantara mereka yang tak mudah untuk dipersatukan.
Sebuah karya yang kedua setelah novel yang pertama Keyakinan Membangun Impian. Disajikan dengan romantis dan memancing pembaca untuk segera mengetahui akhir cerita.
Persembahan untuk belahan jiwa penyatu hati, kakanda, mbak Tika, Mas Faid, Dik Ima, Om Icu tak ketinggalan buat Ayahanda tercinta.

No comments:

Post a Comment