Hari sudah menjelang malam saat Cintaku menelpon. Posisiku saat itu baru di Bethesda menengok budhe yang di rawat.

"Masih di Bethesda tapi sebentar lagi pulang, aku baru pamitan..."
"Saya sudah di rumah."
"Ök.... tunggu bentar ya..."
"Ya.. saya tunggu."

Sebenarnya kami sudah kencan untuk pergi lebih awal karena harus menguras kolam ikan yang sudah terlalu kotor, namun karena dia masih mengantar teman yang pindah rumah maka aku memanfaatkan waktu untuk bezoek ke rumah sakit. Aku memacu kendaraan lebih cepat agar segera sampai rumah. Untung jalanan tak terlalu ramai.
Masuk halaman rumah ternyata mobil merah masih ada di luar, bahkan merintang jalanku buat masukkan kendaraan. Kusingkirkan dulu mobil merah agar aku bisa lewat. saat itu kulihat dua pot anthurium yang besar berdaun lebar berada di bak belakang. Ehmm... bagus, kataku dalam hati.
"Ke rumah Timur bawa mobil merah aja Ma, sekalian bawa bunga...""Ehmm.... bunga darimana? "
"Dari bu Murti... dia punya banyak dan bagus-bagus, trus kuminta 2... suruh bawa dulu... bayarnya besok...Bagus nggak?"
"Bagus.... Jemani ya Mas..."
"Mama suka nggak?"
"Suka lah.... koq Mas tahu....?"
"Papa tahu kalau Mama suka, dulu kan suka beli tabloit tentang tanaman itu?"
Aku terharu. Sebenarnya sering kali dia ungkapkan cinta dengan caranya tapi aku tak selalu bisa merasakan ekspresinya. Apakah hatiku terlalu membatu? atau karena setiap saat dilipahi dengan rasa cinta maka aku tak merasakan cintanya? sungguh aku harus merasa bersyukur, memiliki seorang cinta yang mampu membuatku bahagia, walau sebagai manusia dia, aku, kami, kita bukan makhluk yang sempurna. namun pasti akan berbuat yang sebaik mungkin, untuk kebahagiaan semuanya.
itu ekspresi cinta beneran lho ma....
ReplyDeleteekspresi cinta yang istimewa jeng
ReplyDelete