Sunday, September 27, 2009

Di Jalan Slamet Riyadi

Solo, kota penuh pesona. Sepanjang jalan Slamet Riyadi pertama kali bersama. Angin semilir menyibak anak rambut. Pohon-pohon rindang di kiri kanan jalan berikan keteduhan.

Berdua
Ketika hati ini kembali meronta
Dari kungkungan mengikat
Hasrat menggebu puaskan rindu
Tiada sapa
Tanpa senyuman
Selintas desah lirih tertahan
Mengiang
Temani hati
Dalam sunyi

Berimpit dalam beca
Aku tak percaya
Itu kita
Susuri jalan slamet riyadi
Tanpa kata
Menatap jalan tanpa henti
Ketika terucap kata
Semua tanpa rasa
Karena hati kita
Tak mampu lagi bicara

  Solo 040308

No comments:

Post a Comment