Wednesday, September 30, 2009

Ruang Hampa

di ruang hampa
melayang kesana kemari
tanpa daya

kuraba seluruh nadi
semua terasa
tapi
jiwaku mati
rasaku menggelora

anganku mengembara
tertatap-tatap mencari pegangan
mencari dan mencari
letih
duh... letih

yk 101000


Rindu

Kucoba ciumi tubuh-Mu
Pada dingin malam
Lewat air yang membasuh muka
Kulewatkan lelap
Tuk menghamba pada-Mu

Kucoba rasai wajah-Mu
Lewat jelajah jemariku
Pada dingin malam
Lewat dzikir dan penyerahan
Ketika kelam

Kucoba merajuk di pangkuan-Mu
Menggapai dekapan-Mu
Mencari sinar teduh-Mu
Dalam rindu

Yk. 050800

Sunday, September 27, 2009

Ekspresi Diri

Novel kedua. persembahan buat ananda dan kakanda. sebuah ungkapan cinta tak harus lewat kata-kata namun  dari tatap mata, sikap, tingkah laku semua terlihat nyata. 

Anggrek untuk Faza


”Aku tak bisa melanjutkan hubungan ini.” kata Faza suatu ketika.
”Diantara kita terlalu banyak perbedaan Mas.... yang paling prinsip, aku ingin meniti karir sementara mas tak bisa meninggalkan desa. Jalan kita berbeda.”
”Keinginanku membangun desa mungkin kau rasakan terlalu muluk, terlalu idealis, tapi itu janjiku sejak dulu. Janjiku pada diri sendiri. Janji bagiku serasa hutang yang harus dibayar.” Kata-kata Rahman ini seperti menyiratkan bahwa tak ada lagi jalan tengah yang bisa ditempuh.
Di kala cinta mulai berpaut baru datang kesadaran bahwa ada perbedaan antara mereka berdua.

Di Jalan Slamet Riyadi

Solo, kota penuh pesona. Sepanjang jalan Slamet Riyadi pertama kali bersama. Angin semilir menyibak anak rambut. Pohon-pohon rindang di kiri kanan jalan berikan keteduhan.

Berdua
Ketika hati ini kembali meronta
Dari kungkungan mengikat
Hasrat menggebu puaskan rindu
Tiada sapa
Tanpa senyuman
Selintas desah lirih tertahan
Mengiang
Temani hati
Dalam sunyi

Berimpit dalam beca
Aku tak percaya
Itu kita
Susuri jalan slamet riyadi
Tanpa kata
Menatap jalan tanpa henti
Ketika terucap kata
Semua tanpa rasa
Karena hati kita
Tak mampu lagi bicara

  Solo 040308

mudik...mudik...

mudik asyik bareng kluarga. jogja, solo, sragen, mantingan, ngawi, caruban, saradan, nganjuk, kertosono.... macet dech... panas, pengap sedih lama nggak bisa lewat. gara-gara pencuri jalan menyeruak masuk daerah lawan arah. maceeettttt lagi....macet lagi....pak polisi terima kasih bantuannya, berkat jasamu kami bisa lewat n lancar lagi kencang lagi... wuuuuusssshhhhh.... jombang terlewati mojokerto, porong, gempol, bangil, pasuruan, robolinggo, lumajang, jember. menuju puncak kumitir wuaahh.... dah malem dingin n terengah-engah, capek, di dera rasa kantuk, pantat yang panas, pinggang puegellll. oahemmmm.... 70 kilo lagi... ayo pacu...trus...trusss... truussss.....satu tikungan, 2 tikungan, 3, 4,5,6...........28 tikungan dan tanjakan....meluncur turun ....ciitttt, ciittt.... awas ..... sabar.... bentar lagi nyampe..... ahhhhhhhh.... alhamdulillah nyampek deh. ehhhhh dah dini hari 21 sept 2009 pukul 00.08