Sunday, April 15, 2012

Menyusuri Gua Pindul

. Jalan-jalan bersama teman-teman lama sebenarnya sudah lama kami rencanakan. Berawal dari keinginan untuk sekedar melepas rindu dan mengingat masa-masa kami masih SMA dulu. akhirnya kami tetapkan tanggal dan hari. Rencana awal kami hendak berangkat bertujuh dengan menyewa mobil dan driver dengan harapan aku bisa lebih menikmati perjalan. namun sampai pada waktu yang telah ditetapkan kami hanya berempat. tak apa. yang penting kami bisa sejenak melepas lelah dari rutinitas yang kian membelenggu kami selaku ibu rumah tangga dan abdi negara.
Empat wanita muda yang masih imut (waktu itu lho.... 30 tahun yang lalu....hehehe) jalan bareng menyusur gua, seperti apa?  
bersiap dengan segala peralatan untuk susur gua

Gua Pindul menjadi salah satu tujuan wisata saat ini, sebuah gua yang dipenuhi dengan air, hingga kita harus menyusur gua dengan mengunakan peralatan tertentu. Karena gua ini adalah salah satu dari beberapa gua di Gunung Kidul yang di dalamnya terdapat aliran sungai bawah tanah. Gunung Kidul kaya dengan perbukitan kapur, dalam perbukitan kapur inilah terdapat beberapa gua dengan aliran sungi dai dalamnya. 
Nama Gua Pindul berasal dari sebuah kisah dimana ada seorang pemuda yang bernama Joko Singlulung mencari ayahnya yang hilang, dengan menyusuri banyak hutan dan gua, tiba-tiba dia terantuk kepalanya di salah satu batu di gua ini, gua dimana dia terantuk inilah akhirnya dinamakan Gua Pindul.

pintu masuk gua


mengapung di atas ban
       










Panjang total Gua Pindul 300 meter dengan  lebar rata-rata 5 sampai 6 meter, kedalaman air 5,5 meter dan tinggi gua 4,5 meter ( dari permukaanair ).  Karakteristik aliran air didalam gua  cukup tenang, sehingga ketika kita melakukan penyusuran, tidak diperlukan ketrampilan yang hebat untuk menyusurinya maka tempat ini  cocok untuk segala usia.

   Menyusuri gua perlu waktu sekitar setengah jam. dari pintu masuk gua, menuju zona remang, zona gelap (sebuah tempat yang benar-benar gelap karena ditempat itu tanpa penerangan sama sekali kita tak bisa melihat apapun).
        
zona gelap gulita, headlamp jadi andalan

sebuah stalaktit di zona gelap
di zona gelap ini terdapat mata air yang dipercaya bisa membuat awet muda. Air ini metes dari stalaktit di atas tempat kami mengapung.
Kemudian kembali ke zona remang dan zona terang. sebelum mencapai pintu gua kami mendapati sebuah lokasi yang terang benderang karena di atas gua terdapat lubang menganga yang memberikan sinar dan kelegaan pada kami para penyusur gua. 
lega rasanya setelah keluar dari pintu gua
Berakhir dengan keluar pintu gua yang cukup sempit sehingga kami harus mengantri untuk keluar gua. kebetulan saat itu sedang ramai pengunjung. keluar pintu gua dan untuk mencapai jalan kami harus menaiki tebing, alhamdulillah banyak pemandu yang memabntu kami untuk menaiki tebing dengan tali. sebuah eksotisme yang kami dapat dari kunjungan ini.